Sunda Kelapa, Tak Lagi Layak Jadi Tempat Wisata Turis Manca Negara

  • Whatsapp
foto IW
Penulis: Ronny Chandra Jakarta-IW Heritage Sunda Kelapa, salah satu Pelabuhan wisata sejarah bagi Turis Manca Negara, sudah keluar dari frame Pemda DKI Jakarta. Distinasi wisata tersebut kini sudah tidak lagi menarik buat turis asing untuk dikunjungi. Lantaran kian hari kondisinya kian memprihatinkan. Diduga akibat human error dalam  menata estitika Pelabuhan bersejarah DKI Jakarta itu, dengan alasan mendongkrak subsektor pendapatan negara tempat bersejarah itu dirubah fungsinya sebagai pangakalan pasir. Pemangku jabatan di Pelabuhan Sunda Kelapa, dengan alasan mendongkrak ekonomi sebagai pelabuhan bongkar muat kapal pelayaran lokal, menjadikan kawasan itu sebagai pangkalan pasir tanpa  melihat fungsi sejarah pelabuhan itu, sebagai distinasi sejarah wisata peninggalan Belanda  tempo dulu di Batavia. Akibat, alasan mengutamakan kepentingan ekonomi pemangku jabatan, melupakan Sunda Kelapa sebagai salah satu daerah tujuan wisata sejarah di Jakarta .
foto istimewa
Human error, oknum pejabat yang menempatkan Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai ladang mencari keuntungan individu disayangkan banyak pihak. Padahal Heritage Sunda Kelapa tak kalah pentingnya sebagai satu pendapatan  Pemda DKI Jakarta dari sector pariwisata. Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa dan Pelindo Cabang Sunda Kelapa, Jakarta Utara selaku operator pengelola pelabuhan kelas III di DKI Jakarta itu, harus bertanggung jawab terhadap fungsi estetika pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan wisata sejarah itu adalah juga Pelabuhan penunjang ekonomi dari sektor kepelabuhanan dan subsektor wisata kesejarahannya tidak boleh dilupakan. Bukan menjadikan pelabuhan itu ladang mencari keuntungan individu dan kepentingan sesaat jabatan, seperti memberikan ijin tempat komersil stock fail gunungan pasir, salah satu faktor penyebab timbulnya polusi debu dikawasan itu. Pada waktu  musim penghujan kawasan itu terlihat  kubangan lumpur dan pada musim kemarau debu berseleweran.  Sehingga mengesankan kekumuhan dan rawanya akan kecelakaan bagi pengguna kendaraan. Tak heran, turis dan pekerja lokal disana kerap dikotori terpaan debu, sebuah pemandangan lazim dan ironis, sehingga menjadikan pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara tak lagi layak sebagai lokasi kunjungan wisata sejarah bagi Turis Mancanegara.***

Related posts