Banyak pihak mengambil kesempatan dalam kesempitan, dengan menyerang pemerintah Jokowi di tengah musibah virus corona. “ Selain itu masih ada pihak-pihak yang belum bisa move on dari hasil Pilpres 2019,” demikian kata Anwar Husin, SH,MH, Kamis, pagi (23/04) lewat via handphonenya .
Para oknum tersebut kerap melontarkan kata-kata dengan reaksi Kontraproduktif dengan pernyataan keras bernada menyerang. Mayoritas negara lain, kata Anwar dengan adanya pandemi Covid-19 ini, bersatu dan taat kepada pemerintah.
Di Indonesia justru, memanfaatkan kesempatan sebagai celah untuk menyerang pemerintah. Indikasi tersebut kata Anwar beredar lewat percakapan di Medsos. Mereka kerap melakukan reaksi kontaporoduktif dengan mengeluarkan pernyataan ‘bernada’ menyerang.”Seolah-olah kebijakan pemerintah semua salah,” ucap Anwar.
Pemerintah kata Anwar, hendaknya tegas, menghadapi pihak-pihak yang mengganggu dan melemahkan pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19 ini. Mereka harus dikenai tindakan hukum berat dan setimpal,” Ketegasan dalam mengatasi situasi darurat sangat penting,” ucap Anwar.
Pakar Hukum Pidana ini, mengatakan disaat pemerintah gencar-gencarnya mengadapi wabah Covid-19, seharusnya semua pihak bersatu dan mendukung apapun kebijakan pemerintah melawan wabah Covid-19. Bukan sebaliknya, memanfaatkan wabah Corona untuk melempiaskan ambisi politik dan kepentingannya.
Anwar mencontohkan, kelompok Anarko, mereka sudah terang-terangan ingin menganggu jalannya pemerintah dengan rencana membuat kerusuhan. Sepeti penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat rilis yang disiarkan live melalui Instagram Humas Polda Metro Jaya, Sabtu (11/4) lalu. Nana mengungkapkan, kelompok Aanarko berencana membuat aksi vandalisme besar-besaran pada medio April ini.
“Dari hasil membuka handphone, mereka, merencanakan aksi 18 April 2020 akan melakukan aksi vandalisme secara bersama-sama di beberapa kota besar di pulau Jawa, yang tujuannya mengajak masyarakat untuk melakukan keonaran dan ajakannya membakar, kemudian menjarah,” jelas Nana.
Kelompok ini kata Anwar sangat berbahaya dan bisa merusak persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa yang berdaulat. Perlu dipertanyakan rasa nasionalisme kelompok ini. “Pemerintah sedang giat-giatnya perang melawan Corona mereka malah berencana membuat aksi vandalism besar-besaran,” paparnya.
Aksi Demo
Anwar juga tak mengerti alasan, KSPI dan BEM yang ingin mengancam melakukan aksi demo 30 April nanti. Berdasarkan kabar di berbagai media, KSPI, mengancam melakukan aksi pada 30 April nanti. Bahkan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangannya, Minggu (19/4/2020, mengatakan akan tetap melakukan aksi 30 April. “Aksi tersebut dalam rangka peringatan May Day di DPR RI dan Kantor Menko Perekonomian RI,” tegasnya .
Begitu juga BEM. Mereka, juga telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, Senin (13/4/2020) lalu. Surat yang ditandatangani Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia Remy Hastian Putra Muhammad Puhi itu menyatakan mahasiwa akan bergerak bersama rakyat jika nyawa rakyat tak diutamakan dalam penanganan covid-19.
Mereka juga menekan Jokowi agar menginstruksikan para menterinya menarik diri dari pembahasan Omnibus Lawa RUU Cipta Kerja bersama DPR. Para mehasiswa mengkritik Pemerintah kebijakan ekonomi Pemerintah di tengah pandemi yang melebarkan batas defisit anggaran 3 persen menjadi 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut Anwar, bukan saat yang tepat untuk menilai benar atau salah pada saat ini. Karena sifat saling menyalahkan, akan membuat langkah pemerintah mengatasi virus Cavid 19 terganggu. Kebijakan yang diambil Presiden Jokowi saat ini, jelas Anwar sebenarnya sudah sangat logis.
Anwar Juga mendukung keputusan Jokowi melarang mudik pada lebaran 2020 ini. Keputusan itu merupakan keputusan yang berjenjang dan tentunya sudah dipikirkan secara matang dan sudah diperhitungkan untung ruginya.
Pemerintah pusat jelas Anwar terus berjuang, menangani wabah Covid-19 , dengan program-program yang transparan. Anwar menilai kebijakan PSBB Jokowi bertujuan untuk menjaga aspek kesehatan masyarakat dan dunia usaha. Kebijakan tersebut juga menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah.
Sekarang, bagaimana semua pihak, membantu dan mendukung pemerintah mengatasi meluasnya wabah corona . “Kita singkirkan segala sesuatu yang melemahkan langkah pemerintah melawan virus corona. Semua pihak, harus saling bahu membahu membantu pemerintah perang melawan penyebaran virus corona tanpa melihat latar belakang apapun,”tandas Ketua Umum Militan 34 DR. Anwar Husin, SH, MH. ***