JAKARTA – Indonesia Weekly
Sejumlah pemilik dan pengurus kapal ikan yang sedang sandar di Pelabuhan Ikan Muara Angke resah lantaran ABK (Anak Buah Kapal) kerap kehilangan handphone, saat sedang beristirahat di kapal. “Barang yang hilang, selain handphone, juga uang dan barang berharga lain,” kata Asnan penjaga kapal di Dermaga Timur, Muara Angke kepada Indonesia weekly Senin (01/02) kemarin.
Para pencuri tersebut, beraksi tak hanya malam hari. Tetapi mereka juga berani beraksi pada siang dan sore hari. Para pencuri tersebut ujar Asnan mengincar ABK kapal yang sedang istirahat baik malam maupun siang hari. “Aksi kejahatan di dalam kapal nelayan ini, sering kali terjadi dan sudah terjadi sejak lama,” paparnya.
Bahkan Bule, pengurus kapal di kawasan Darmaga Kali Asin, pada satu kejadian mengatakan dalam satu minggu ABK-nya pernah kehilangan enam handphone dalam satu minggu. Lucunya lagi pas di telpon melalui nomor HP yang hilang pencuri seraya bercanda mengatakan udah pak ikhlaskan saja! Kemudian langsung mematikan Hpnya.
Seperti tak takut dengan aksinya, kata Bule, pencuri tersebut besok harinya beraksi kembali dengan mengondol handphone ABK lainnya. “Ulah pencuri di dalam kapal ini sudah sangat meresahkan,” katanya.
Lebih lanjut papar Asnan, untuk mencari solusi mengurangi tindak kejahatan di dalam kapal, ia mengusulkan untuk melakukan keamanan swadaya dari penjaga keamanan kapal.
Masing-masing penjaga kapal kata Asnan, diminta saling berkomunikasi dan bergantian berkeliling untuk memberi informasi. Selain itu katanya perlu ada pos sentral agar bisa mengelola informasi dari penjaga kapal. “Sehingga kalau ada orang yang dicurigai bisa diantisipasi,” katanya.
Kegiatan ini kata Asnan bentuknya swadaya dan tentu harus disetujui dan berkoordinasi dengan aparat berwenang di Muara Angke seperti pihak UP3 , Syahbandar dan tentunya pihak kepolisian di Muara Angke. “Kalau boleh dibilang bentuk keamanan swadaya itu, konsepnya kayak Siskamling lah,” katanya.
Menurut Asnan, orang-orang di dalam kapal yang lebih tahu adalah pengurus dengan pihak keamanan kapal itu sendiri. Dengan berkomunikasi satu sama lain, orang yang tidak berkepentingan bisa diketahui. “Dengan saling berkoordinasi tindak kejahatan di dalam kapal bisa diantisipasi,” katanya.
Untuk itu dalam waktu dekat kata Asnan, ia dan teman-temannya akan minta arahan dari Kepala UP3 Muara Angke, Syahbandar dan tentunya juga dari pihak Kepolisian agar kegiatan ini bisa berjalan. Sementara Kepala UP3 Muara Angke, Mahad mendukung usulan positif pemilik dan penjaga kapal untuk melakukan kegiatan keamanan bersama tersebut.
Terkait dengan usulan positif tersebut, Mahad akan segera berkoordinasi dengan aparat terkait lainnya dan mengundang penjaga dan pemilik kapal di kantornya untuk rembuk bersama. “Dalam waktu dekat saya akan undang pemilik, pengurus dan penjaga kapal untuk mendengarkan konsep keamanan swadaya itu,” tandasnya. (zul)