Refly Harun : Peristiwa Ade Armando Jangan Sampai Gunakan Politik Belah Bambu

Foto istimewa

Jakarta, Indonesiaweekly

Insiden babak belurnya Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando, akibat dikeroyok dan dipukuli oleh sekelompok orang di antara massa demo 11 April lalu di depan kompleks parlemen, Jakarta Pusat, menuai banyak kecaman dari berbagai pihak.

Read More

Seperti Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang baru – baru ini angkat bicara melalui unggahan video di akun youtube miliknya. Dalam unggahannya Refly menegaskan bahwa yang dialami Ade Armando seharusnya tidak terjadi, tindakan tersebut sangat tidak manusiawi.

“Peristiwa tersebut adalah warning atau peringatan untuk para penegak hukum, karena jangan sampai ada penegakkan hukum yang terkesan memilih antara pihak yang dekat penguasa dengan yang kritis terhadap penguasa,” tegasnya, seperti dilansir dari terkini.id. Selasa,(12/04/2022).

Lanjut Refly mengatakan, para penegak hukum agar berlaku adil baik yang pro maupun yang kritis ke Presiden Jokowi. Jangan sampai kemudian menggunakan politik belah bambu.

Menurut Refly, ini karena melihat kenyataan bahwa beberapa pihak yang selama ini diduga dekat dengan penguasa dengan menjadi pendukung garis keras, meski sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib namun prosesnya lambat bahkan tidak ada sama sekali atau sederhananya tidak tersentuh hukum.

“Kita bicara tentang psikologi, kita tahu ada kelompok yang sepertinya unctouchable, powerfull, kelompok –  kelompok yang tak tersentuh hukum, walaupun sudah dilaporkan berkali-kali tidak diproses juga. Sementara kelompok yang oposisi itu mudah sekali diproses dan mudah sekali ditahan,” ujar Refly. (Adr)

Related posts