Calon Lelgislator Dapil DKI Jakarta Syarief Hidayahtuloh, Himbau PJ Gubernur DKI Antisipasi Kenaikan Sembako Menjelang Puasa Ramadhan

foto Ist. Syarief Hidayahtuloh

Indonesia Weekly

Jakarta-Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayahtuloh minta pemerintah DKI Jakarta meperhatikan harga-harga Sembako menjelang Puasa Ramadhan 2023. Pasalnya kata calon legislator Dapil DKI Jakarta tersebut, setiap ramahdan, Kenaikan harga pangan selalu merangkak naik.

Read More

Syarief mengkritik Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio  Edi Masudi yang lebih mementingkan membeli mobil listrik dan Helikopter sebagai penunjang kinerja mereka di DKI Jakarta. “Mau beli mobil listrik, Helikopter  tak ada masalah, yang penting sembako pada bulan ramadhan bisa terkendali,” ujarnya ketika berbincang-bincang dikantornya Senin pagi (06/02).

Peran pemerintah khususnya DKI Jakarta dalam rangka mengendalikan kebutuhan pokok sangat penting, mengingat kebanyakan rakyat sekarang ini sedang kesulitan.”Dengan kenaikan kebutuhan pokok, akan menambah beban ekonomi masyarakat, yang memang sedang sulit”terangnya.

Menjelang puasa ramadhan PJ. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono  tukas Syarief harus mampu menahan kenaikan berbagai harga sembako di Jakarta dengan program yang mempuni.  Berdasarkan pengamatannya sejumlah barang pokok diketahui sudah, mulai mengalami lonjakan pada satu bulan sebelum umat muslim melakukan ibadah puasa.

Sebetulnya (permasalahan kenaikan harga sembako-red ) ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah dengan kemandirian pangan dan bukan tidak mungkin tidak bisa. “Saya yakin kita bisa dan harus dalam jangka waktu cepat. Karena ini sudah masalah klasik yang terus berulang setiap tahun,” ujarnya.

Kenaikan harga sembako memang sudah menjadi trend pada waktu tertentu seperti pada menjelang Ramadan dan Lebaran, serta Natal dan Tahun Baru. Kenaikan ini terjadi lantaran kebutuhan masyarakat yang meningkat, dengan kenaikan sekitar 10-15 persen.

Namun pada bulan ramadhan tahun ini  kata Syarief diperparah pasca pandemi dimana secara ekonomi masyarakat saat ini pendapatannya  masih belum pulih lantaran banyak yang kehilangan pekerjaan.

“Kebutuhan pangan pokok secara bersamaan naik karena kita memang masih ketergantungan kepada impor. Daging sapi karena kita memang bergantung pada Australia, kemudian beras kita juga masih impor, minyak goreng CPO-nya mengikuti harga acuan dunia,” tambah pria berkumis tersebut.

“Jadi intinya harus bisa ada kemandirian pangan. Dari mulai petani, distribusi sampai dengan retail tingkat akhir itu harus menjadi concern pemerintah untuk tidak membebani rakyat dari harga produksi sampai dengan harga jual di retail akhi. Karena Jakarta lahannya tidak ada harus bekerja sama dengan daerah lain yang lahannya masih  luas,” tutup Syarief Hidayahtuloh memaparkan. (zul)

Related posts