Jakarta- Indonesia Weekly
Era sekarang tak sedikit sosok muda yang sudah berkarya dan mengharumkan nama keluarga, baik di kancah nasional maupun internasional. Mereka konsisten berprestrasi di bidangnya masing-masing.
Setiap orangtua, perlu memaksimalkan potensi anak agar mereka dapat mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Orang tua berperan penting dalam membentuk sikap dan prestasi anak. Sebagai harapan masa depan, anak-anak dapat mengaktualisasikan diri serta memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Kaloborasi orang tua dan anak itu, tercermin pada sosok siswa kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA) Presiden 2 Tanjung Lesung, Pandeglang Provinsi Banten, Christian Permana. Sulung kelahiran Jakarta 18 Juni 2009 tersebut, sejak kecil memang sudah diajarkan kedisiplinan.
Tian begitu panggilan kecil alumni SMP Permai Pluit tersebut, juga menyukai olahraga beladiri seperti, Muay thai (thai boxing), silat, sepak bola dan atletik. Ia juga hafiz Alquran. Melihat potensi tersebut, Christian sekolah di SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Pandeglang Banten.
Sekolah favorite itu,tak hanya mengutamakan pendidikan di bidang akademis tetapi juga kedisiplinan dan budi pekerti. Apalagi Christian, mempunyai perawakan atletis dan suka dengan tantangan. Pilihan orang tua Christian nampaknya benar. Terbukti setelah berapa bulan ditempa, kepribadian dan kedisplinan sang anak berubah drastis.
Terutama kedisiplinan dan tata karamahnya. Buah dari pendidikan disiplin tinggi itu, membuahkan hasil. Cowok asal Muara Angke, Jakarta Utara itu, jadi satu siswa pilihan dari banyak siswa, sebagai pengibar bendera Sang Saka Merah Putih di Kabupaten Pandeglang, Banten pada 17 Agustus 2025 lalu.
Hebatnya anak sulung dari tokoh pemuda dan juga pelaku bisnis perikanan di Muara Angke, James Wiling itu, menjadi Tim inti atau yang disebut Tim delapan istilah Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Negara) dalam upacara peringatan Hari Kebangsaan Indonesia.
Pasukan delapan, menjadi pusat perhatian karena bertugas membawa dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Setiap anak di negari ini sudah pasti memimpikan menjadi pengibar bendera kebesaran negara dan bangsa Indonesia itu.
Tak semua orang bisa dipilih sebagai pengibar bendera Merah Putih, apalagi menjadi petugas pengibaran bendera pada momen hari besar seperti perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 yang dirayakan setiap tahunnya.
Lebih istimewa lagi, sekolah tempat studi anak pasangan Nurhayati dan James Wiling tersebut, bukan sekolah sembarangan. SMA Presidential 2 Tanjung Lesung, merupakan sekolah berasrama semi militer yang siswa-siswinya mempunyai keunggulan akademik dan keunggulan fisik tersendiri. Tak semua orang bisa masuk di sekolah unggulan itu. Hanya siswa dan siswi dengan kriteria tertentu saja yang bisa sekolah semi militer tersebut.
SMA Presiden 2 (Boarding School) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, didalam mendidik siswanya mengutamakan pendidikan karakter, disiplin, kemandirian, sebagai persiapan, melanjutkan ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri yang terkemuka.
Selain itu, sekolah Semi Militer ini, menyiapkan siswanya, untuk berkarir di TNI, Polisi dan juga sekolah kedinasan lainnya. Pengibaran bendera merah putih pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Pandeglang, Banten meninggalkan kesan mendalam bagi Cristian Permana, sebagai Tim delapan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025 merupakan kehormatan dan tantangan.
Pengibaran bendera merah putih, baginya, tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan pahlawan, tetapi juga bukti dedikasinya sebagai generasi muda dalam menjaga semangat nasionalisme.
Untuk itu, Christian Permana berpesan kepada para pelajar Indonesia khususnya para pelajar-di Muara Angke, Jakarta Utara. Kakak dari Christine Permata Indah itu berpesan agar menghindari tawuran dan lebih baik berbuat pada hal-hal yang positif.
Tawuran bukan gaya kita. Stop Tawuran! No more violence, Say no to drugs, But they Don’t Listten! Demikian tandasnya mengutif himbauan stop tawuran dan pencegahan penyalahgunaan zat dan obat-obatan terlarang, di media besar nasional. Bravo Christian!!! (zul)