Jakarta.IW.
Peristiwa honorer PPSU yang direndam di got ketika menjalani tes perpanjangan kontrak tahun 2020 , oleh PJLP (penyedia jasa lainnya perorangan) PPSU Kelurahan Jelambar Jakarta Barat, membuat banyak pihak geram.
Kini giliran politisi Partai Golkar. Baco Basri angkat bicara. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, mengatakan harus, ada tindakan orogansi terhadap ASN yang melakukan tes dengan cara cara kolonial sok kuasa. “Sebenarnya gaya gaya seperti itu bukannya jamannya lagi,”tegasnya.
Baco menduga kasus ini juga terjadi ditempat lain , Lurah atau Dinas mempermainkan ini Jadi orang mau dikontrak harus ada kontribusi lain karena tidak bisa maka disiksa.
Menurutnya ini haru jadi ajang evaluasi gubernur dan jajaran dinas di 267 Kelurahan di Jakarta. ” Jangan jangan ditempat lain juga ada perlakuan perlakuan seperti ini di setiap tiap tahun oleh oknum yang memanfaatkan proses perekrutan PJLP tersebut , untuk mencari keuntungan pribadi” kata Baco, kepada IW di Kebun Sirih Jakarta Pusat Senin pagi (16/12).
Lebih lanjut katanya dalam perekrutan PPSU yang diutamakan kan kompetensi , kemampuan , pertimbangan ekonomi , jadi profesional lah Bukan karena Suka atau Tidak Suka pertemanan atau karena faktor faktor lain.
Baco menyarankan , kalau mau rekrutlah 10 , 20 atau 50 orang carilah yang paling miskin , tapi punya kemampuan . “Jadi nawaitu nya nolong orang supaya lepas dari pengangguran dan mengangkat ekonomi orang nya dan profesionalnya juga dapat. Harusnya itu yang diutamakan. Gak perlu cebur ceburan ke got” tegasnya.
Baco mengatakan sangsi tindakan administrasi bagi pejabat yang melakukan hal tersebut belumlah cukup. “Untuk memberikan efek jera , kita harus mengambil tegas, yang bersangkutan harus di mutasi, turunkan pangkatnya kalau perlu di nonjobkan” pungkasnya. (daus)