Jakarta-IW
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta H. Rasyidi, mendukung rencana Badan Retribusi dan Pajak Daerah (BPRD) Provinsi DKI Jakarta yang akan memasang alat pantau pengeluaran bensin (RFID), disetiap POM bensin yang ada di Jakarta.
Politisi PDI Perjuangan ini menganggap sangat perlu guna mendapatkan data yang valid tentang jumlah total penjualan bahan bakar di Jakarta. RFID ini adalah alat untuk mengontrol pengeluaran bensin sehingga bisa mengetahui secara pasti hasil penjualan bensin setiap POM dan penghitungan pajaknya. “Selama ini kan BPRD hanya memdapatkan data berupa given tentu kurang valid,” kata Rasyidi.
Mantan Dirut Patra Jasa iini menyebut , pendapatan kita dari pajak BBNKB saat ini hanya sekitar lima Triliun, diharapkan dengan adanya alat kontrol bisa menimalisir kebocoran sehingga memungkinkan pajakny bisa mencapai 50 Triliun.
Berdasarkan hal itu, DPRD DKI Jakarta sangat setuju dengan apa yang diusulkan oleh kepala BPRD Faisal Syafrudin, mengenai pemasangan alat RFID tersebut. Tinggal harus dibuat payung hukumnya” kata Rasyidi kepada IW di Kebun Sirih Jakarta Pusat, Jumat (27/12).
Dalam waktu dekat, lanjut Rasyidi DPRD DKI Jakarta khususnya komisi C, berusaha untuk bertemu dengan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Nantinya BPRD akan berbicara dengan Pertamina dan Komisi C akan ikut mendampingi. Paparnya.
Kedepan Rasyidi berharap peningkatan panghasilan pajak bukan hanya dari BBM tapi juga dari sektor lain seperti , Pertamina , PLN. “Sekarang angka pajak kita masih bersifat given jadi belum angka yang valid” pungkasnya. (daus ).