Jakarta-Indonesia Weekly
Menghadapi pergantian tahun dari tahun 2019 ke 2020, UPT Muara Angke, akan mengarahkan aparatnya pada malam tahun baru dikawasan pasar Ikan Muara Angke. UPT Muara Angke akan bekerjasama dengan Polsek KP3 Sunda Kelapa dalam menjaga keamanan di Pasar Ikan terbesar di Jakarta itu.
Selain itu, UPT Muara Angke mendirikan posko timbangan digital, untuk melayani konsumen yang ragu dengan timbangan manual. “Para konsumen bisa mengunakan timbangan digital yang ditempatkan di beberapa titik di sekitar pasar,” ujar Kepala UPPP Mahad, ketika dikantornya Senin pagi (30/12).
Timbangan digital itu, jelas Mahad sebagai timbangan independen. Selain itu di posko juga akan ditempatkan petugas tim mutu yang bisa diminta pendapatnya apakah kualitas ikan layak atau sudah tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Dengan demikan jelas Mahad para konsumen merasa nyaman dan tidak perlu khawatir akan kualitas ikan yang dibelinya.”Jadi kalau ada konsumen ragu dan merasa kualitas ikan kurang baik maka datang saja ke posko untuk diuji mutunya,” jelas Mahad.
Ribuan Ton
Ditanya stok ikan, Mahad mengatakan stok ikan di Muara Angke sangat cukup. Tak kurang lima ribu ton siap dikeluarkan UPT Muara Angke jika diperlukan. “Stok ikan tersebut siap dilepas kapan saja kepada pedagang eceran dan glosir,”katanya.
Jadi tambah Mahad ketersedian ikan di Pasar Muara Angke sudah dipastikan dan tak akan kekurangan stok ikan. Soal harga jelas Mahad ketika permintaan meningkat, sudah pasti harga sedikit naik dan itu setiap akhir tahun akan terjadi peningkatan.
Tetapi katanya kenaikannya tak akan signifikan, paling naik tiga hingga lima persen saja. Mahad juga minta pada para pedagang untuk tidak memanfaatkan pergantian tahun ini dengan menaikan harga ikan terlalu tinggi. “Kalau mau naikan yah sekedarnya saja,” jelasnya.
Ia juga minta pedagang untuk menjual ikan yang masih segar dan layak untuk dikonsumsi. Karena jika menjual ikan yang kurang layak apalagi mengandung pengawet yang dilarang pemerintah maka yang rugi nantinya para pedagang itu sendiri. “Kenapa? Selain bisa berurusan dengan pihak berwajib nantinya para konsumen kapok dan tak akan mau lagi membeli ikan di Muara Angke,” tandas Mahad. (zul azhari)