Depok, Indonesia Weekly
Janda tua warga RT 01/01 kelurahan Bojongsari Kecamatan Bojongsari Baru Kota Depok Provinsi Jawa Barat,bernama Rusinah (60) yang kesehariannya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu, jumat malam (17/01) hampir saja tertimpa atap rumahnya yang sudah reot.
Ibu didampingi seorang anak yang belum menikah itu, tinggal di sebuah rumah, kondisinya sangat memprihatinkan. Atap rumahnya hampir semua bolong-bolong, saat diguyur hujan, rumah ibu Rusinah sudah dipastikan tak biasa dihuni karena air hujan membasahi seluruh lantainya.
Walau telah mengajukan bantuan kepada pihak pemerintah Kota Depok dan dipasilitasi ketua RT dan RW sejak 2016 lalu dan telah berusaha memenuhi persyaratan yang diminta, akan tetapi bantuan, tak kunjung diterimanya. Ibu Rusinah hanya mendapat sebatas harapan belaka.
Saat disambangi di kediamannya Sabtu pagi, bersama ketua RW 01 Asep dan Ketua RT 01 Rahman, rumah Rusimah sangat memperhatinkan. Kondisinya sangat tidak layak ditinggali.
Ketua RT dan Ketua RW saat meninjau kondisi rumah janda anak satu tersebut tak bisa berkata-kata. Ia hanya mengatakan sedang berupaya agar rumah Rusimah layak dihuni dan tidak membahayakan ibu satu anak itu.
Menurut, Rusinah, sejak tahun 2016 telah mengajukan permohonan bantuan bedah rumah (BSPS) kepada pemerintah Depok. Akan tetapi bantuan tersebut hingga kini tak kunjung datang. Rasa kekecewaan ibu satu anak ini tidak dapat ditutupi dan entah kapan bantuan dapat diterima.
Karena tak ada kejelasan pasti, Rusinah berniat meminta bantuan dengan cara mengirim surat kepada presiden Jokowi dengan harapan mantan gubernur DKI Jakarta itu, biasa membantu memperbaiki rumahnya yang sudah reot tersebut. “Saya lihat di televisi Bapak Presiden Jokowi sering membantu orang miskin seperti saya ini,” ujar Rusinah berharap.
Sementara Ketua RW, Asep, berharap instansi terkait Kota Depok segera turun tangan membantu ibu Rusimah dengan mengucurkan bantuan seperti program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau lebih dikenal sebagai program bedah rumah. Apalagi pengajuan bantuan itu sudah cukup lama sejak tahun 2016 lalu. Bantuan itu sangat membantu agar penderitaan ibu Rusinah tidak berlarut-larut.
Pasalnya setiap turun hujan apalagi pada malam hari ibu Rusinah dan anaknya terpaksa mengungsi ke rumah tetangga samping rumahnya lantaran rumahnya bocor dan menghindari atap rumahnya rontok.
Untuk mengatasi kesulitan ibu Rusinah ketua RW berniat mencari donasi secara swadaya untuk membentu sementara Rusinah. Apalagi dua bulan kedepan berdasarkan ramalan BMKG curah hujan di Jabodetabek cukup tinggi. Tentunya sangat membahayakan keselamatan janda satu anak itu. (zul)