Indonesia Weekly
Ketua Umum Militan 34, Dr. Anwar Husin, S.H,MM, mendukung TNI dan Polri melakukan tindakan yang tepat dan tegas terhadap setiap ganguan keamanan yang muncul di tengah masyarakat. Hal ini dikatakan Anwar ketika dihubungi lewat ponselnya Selasa malam (08/12).
Negara tukas Anwar, tidak boleh kalah dengan premanisme. Oleh karena itu, aparat TNI dan Polri harus bersikap tegas terhadap organisasi yang intoleran dan radikal. “Dukungan TNI terhadap kepolisian akan membantu mempermudah proses penegakan hukum,” ujarnya.
Soliditas TNI-Polri kata Anwar adalah kunci membuat Indonesia aman dan menjaga stabilitas politik nasional. Lebih lanjut kata pakar hukum pidana tersebut, sebagai garda terdepan pertahanan NKRI, TNI punya kewajiban untuk melindungi NKRI dari perpecahan termasuk dalam hal ini menghadapi ormas intoleran.
Tindakan mereka, kata pengiat hukum tersebut, selama ini sudah sangat meresahkan masyrakat, mengganggu ketertiban umum dan mengancam persatuan bangsa. “Mereka berani kemunginan ada yang membekingi dan ada dukung dana besar ,” ujarnya.
Ditanya tanggapannya terhadap penembakan terhadap enam orang anggota ormas di jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 pada Senin (07/12) dini hari, menurut Anwar , negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang melanggar hukum. “Apa yang dilakukan Polri terhadap FPI sudah sesuai hukum,” ujar nya.
Apalagi, kata Anwar, bila benar senjata-senjata yang ditunjukkan Kapolda Metro Jaya, Irjen M Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman adalah senjata milik anggota FPI, maka pembelaan Polri atas jiwa anggotanya yang terancam bisa diterima.
Kendati demikan tukas Anwar, Polri harus melakukan evaluasi pemakaian senjata api oleh anggotanya, keenam orang tersebut terpaksa ditembak sebagaimana keterangan Polda MetroJaya, karena menyerang anggota polisi.
Lebih lanjut dikatakan Anwar, para tokoh-tokoh masyarakat agar tidak memperkeruh suasana. Harus lebih memberikan pencerahan kepada masyarakat agar a situasi kondusif dan terjaga. Masyarakat juga harus turut memberikan dukungan kepada kepolisian dan TNI untuk melakukan proses hukum secara profesional dan sesuai hukum yang berlaku.
“Secara kemanusian,tentu kita sangat prihatin dengan adanya penembakan tersebut. Agar tidak terjadi korban jiwa lagi, ada baiknya Habib Riziq Syihab korporatif kepada aparat hukum. Jika memang tidak bersalah, tentu tidak akan dihukum,” tegas Anwar.
Loyalis Jokowi tersbut menghimbau pentolan FPI, tidak perlu lari dari pemanggilan maupun proses-proses hukum yang berjalan, agar katanya tidak menimbulkan persoalan-persoalan baru di tengah masyarakat.
Masyarakat, juga lanjut Anwar, diimbau untuk tidak termakan informasi-informasi yang memprovokasi. Banyaknya informasi yang beredar bisa saja menyulut emosi masyarakat. “Mari kita dukung Polri menangani kasus ini, masyarakat hendaknya melakukan aktivitas sebagaimana mestinya,” ujarnya. (zul)