Indonesia Weekly
Jakarta-Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi DKI Jakarta, Darjamuni didamping staf dan para nelayan dikantornya di Muara Angke Senin (22/05) memperingati hari nelayan dengan melakukan potong tumpeng.
Hadir juga dalam acara tersebut, Kepala Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Mahad, pengusaha perikanan dan pengusaha Doking serta tokoh masyarakat dan agama Muara Angke.
Hari nelayan ini kata Ketua DPD HNSI Provinsi DKI Jakarta Darjamuni, harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di seluruh Indonesia. “Indonesia yang memiliki garis perairan 81.000 km memiliki potensi ikan yang sangat melimpah,”ujarnya.
Sayangnya potensi yang besar itu, belum mampu membuat para nelayan keluar dari garis kemiskinan. Faktor yang melandasi katanya adalah minimnya penguasaan pengetahuan serta kemampuan modal para nelayan yang lemah.
Selain itu katanya masih belum optimalnya keberpihakkan pemerintah terhadap nelayan sehingga banyak nelayan yang kesulitan melaut untuk mencari ikan. Aktivitas nelayan saat ini ujarnya sangat menurun karena tidak bisa melaut.
Pemerintah lanjutnya perlu merialisasikan penambahan solar subsidi yang dirasa para nelayan pada saat ini sangat kurang. Banyaknya kapal nelayan yang parkir di pelabuhan-pelabuhan perikanan termasuk di Jakarta khususnya Muara Angke salah satu faktornya karena sulitnya mendapatkan solar subsisi.
Balum lagi, ujar mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta tersebut, nelayan lokal juga dihadapkan persaingan dengan nelayan asing yang kerap menangkap ikan secara illegal.
Semoga peringatan hari nelayan nasional di kantor hari ini Senin (22/05) yang diiringi dengan pemotongan tumpeng, bisa memberi semangat dan mempu membuat nelayan semakin sejahtera dan masyarakat Indonesia semakin menghargai peran nelayan dalam sektor pangan.
Dalam konteks ini, tukasnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan harus bersikap tegas dan segera mengiimplementasikan kebijakan pro rakyat demi membantu kesejahteraan para nelayan di Indonesia. (zul)