Kesadaran Masyarakat dan ABK Rendah, Pelabuhan Muara Angke Dipenuhi Sampah

  • Whatsapp
foto karung sampah yang diambil ditempat sandar kapal di Muara Angke

Jakarta – Pemandangan tidak sedap terlihat di sekitar tempat doking kapal di Pelabuhan Nalayan Muara Angke, Jakarta Utara. Sampah tampak mengotori dermaga dan perairan ratusan karung memenuhi sisi-sisi depan pelabuhan. Mulai dari plastik, botol, sampai bungkus makanan menumpuk di sepanjang sandaran kapal nelayan.

Tak ayal, kondisi ini mendapat sorotan dari warga yang kerap sholat di masjid tak jauh dari kawasan itu. Seperti yang diungkapkan Narto, 60, Muara Angke. Ia berharap banyaknya sampah ini segera tertangani. Sebab, merusak pemandangan dan menimbulkan bau tidak sedap.

Read More

“Banyak warga yang kerap membuang sampah di dermaga. Makanya banyak sampah menumpuk di sana. Kami ingin masalah sampah ini segera tertangani oleh instansi terkait,” ujarnya.

Pemilik usaha perbengkelan yang tak bersedia disebut namanya di Muara Angke  menjelaskan, sampah sudah mencemari pelabuhan sejak lama. Saat terjadi banjir di di Muara Angke, tumpukan sampah di pelabuhan akan semakin banyak.

Menurutnya, sampah ini berasal dari dua faktor. Pertama, karena kiriman dari sungai dan laut.  Sementara kesadaran pemilik kapal di pelabuhan masih rendah, mereka, selama ini masih banyak warga yang sering membuang sampah ke area pelabuhan termasuk para ABK.

foto. karung sampah yg diambil di tempat sandar ikan

Mendapati itu, ia berharap masalah sampah ini segera tertangani. Sebab, sampah ini juga kerap mengganggu nelayan saat melaut. “Bahayanya itu kalau sampah ini menyangkut di baling-baling kapal, baling-balingnya bisa rusak,” ujarnya.

Terpisah, Kepala UP3 Muara Angke, Mahad Selasa (21/05) menjelaskan, pihaknya  selama ini setiap minggu, rutin dua kali seminggu, kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan dan mengambil sampah-sampah di pinggir laut, termasuk di pelabuhan tempat doking.

Pihaknya juga berharap ada kerja sama dari masyarakat terkait dengan sampah ini agar sampah tidak menumpuk di pinggir laut. “Yang paling utama itu kesadaran warga dan Anak Buah Kapal (ABK). Saya harap mereka dapat menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai dan lokasi tempat sandar kapal,” tandasnya. (zul).

Related posts