Depok – IndonesiaWeekly
RapeMe Band asal Kota Depok yang bergenre alternative rock ini yang digawangin oleh Kiki (Rythm+Vocal), Boby (Bass), Reza (Drum) usai merilis Album pertama pada 14 desember 2019 lalu, RapeMe batal menggelar rencana tour mereka ke berbagai kota di Indonesia.
Merubah trend atau suatu keterbiasaan memang tak semudah membalikkan telapak tangan, namun segalanya bisa saja terjadi. Alih-alih mengisi kegiatan dalam melewati masa pandemi, saat ini RapeMe Band memilih untuk memproduksi karya terbaru mereka dalam bentuk Album kedua yang berjudul Pola Pikir.
Saat ditemui awak media (Jumat, 19/02/2021), Kiki Maulana mengatakan, persiapan untuk waktu dekat ini adalah menyelesaikan rekaman album Pola Pikir dalam bentuk rilisan fisik (handmade) seperti album pertama yang telah rilis pada 14 Desember 2019 lalu.
“Kita pun sedang mempersiapkan rencana tour album pertama dan kedua di berbagai kota di indonesia dalam rangka promosi, kemarin sempat batal karna adanya pandemi covid 19. Selain itu kita juga sedang menggarap beberapa video clip yang ada di dalam album kedua dan sebagian sudah selesai digarap dengan baik,” ucapnya.
Kiki menjelaskan, untuk kerja sama bareng label, untuk saat ini tetap berdiri sendiri atau indiependent music (Red : Musik indie), dan untuk produksi lagu-lagu dibantu oleh home recording didaerah Otista Jakarta Timur.
Seperti album sebelumnya, lirik lagu yang dominan tentang sosial, sekitar lingkungan, politik dan juga tentang antara mahluk hidup dan TuhanNya Album Mata Hati Jiwa tema yang di angkat RapeMe Band tetap sama, seiring mewabahnya konten – konten instan dan viral yang tersebar luas di berbagai media elektronik digital.
Saat ini, dibalut dengan lirik sarkatis dan instrumen musik yang ringan, album Pola Pikir RapeMe Band mengingatkan kesadaran para pelaku industri hiburan untuk lebih bijaksana dan lebih berfikir dalam membuat konten atau video sebagai tontonan kepada masyarakat, agar mereka tidak asal ikut – ikutan mencontoh atau membuat konten yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain di masa pandemi ini bahkan di masa depan.
“Untuk para penikmat musik, pengamat musik, musisi dan para pekerja seni lainnya, kita dipertemukan lalu menjadi sebuah keluarga oleh Sang Maha Pencipta melalui musik dan kita sangat bersyukur dan senang, untuk segi berkarya kita selalu melakukan apa yg kita senangi jadi cukup jadi diri sendiri aja,” ungkap salah satu personil RapeMe.
Menurutnya, permasalahan orang suka gasuka itu hanya soal selera dan kita tidak pernah memaksa orang untuk menyukai musik kita yg terpenting kita sudah berusaha membuat sebuah karya semaksimal mungkin ,berdoa dan selebihnya biar ALLAH S.W.T yang mengatur.
“Targetnya untuk 2021 semoga dapat dengan cepat terealisasi tour album di berbagai kota di indonesia,” pungkasnya.(Ary.Jr)