Jakarta Indonesia Weekly
Partai-partai politik kini, mulai menjaring aspirasi rakyat terkait siapa sosok ideal calon Presiden yang bisa meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Indonesia pada 2024 mendatang.
Sosok pilihan yang mulai dimunculkan, mengerucut pada sejumlah nama yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Jenderal TNI Andika Perkasa. Tiga dari empat sosok yang dimunculkan tersebut, diyakini layak dan mampu melanjutkan, politik kesejahteraan, politik keterbukaan dan politik pembangunan Presiden Jokowi .
Kriteria pemimpin Indonesia 2024, selain bisa meneruskan pembangunan presiden Jokowi di berbagai provinsi, yang paling penting, Pemimpin penerus Jokowi, memiliki dedikasi memelihara ideology negara yaitu Pancasila,Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD NRI tahun 1945.
Politik Identitas yang menunggangi agama hamper saja memecah belah negeri ini. Indonesia pada Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 hampir saja terpecah, gara-gara adanya munculnya politik identitas yang digaungkan oknum tak bertanggung jawab. “Kedepan hal itu tidak boleh terjadi lagi ” kata, Ketua Umum Relawan Indonesia Maju, Dr. H. Anwar Husin, S.H,M.M, ketika diwawancarai, dikediamannya, Senin, pagi (20/6).
Sosok paling ideal penerus pembangunan kesejahtaraan Presiden Jokowi, menurut, pakar hukum pidana tersebut adalah Ganjar Pranowo-Andika Perkasa atau Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo. “ Tiga sosok tersebut adalah gabungan sipil dan militer! Mereka juga, bekerja sebagai gubernur dan menteri, Panglima TNI era presiden Jokowi ,”terangnya.
Gabungan sipil dan militer ujar Anwar, penting untuk menghadapi tantangan dunia pada 2024 yang diperkirakan akan lebih mengerikan dari pada dampak Covid 19. Dampak yang mengerikan itu adalah adanya, perang Rusia-Ukraina dan giopolitik Negara-negara besar dunia yang mau menancapkan hegomoninya dinegara dan tempat strategis seperti di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.
Dampak perang Rusia-Ukraina sekarang ini telah menyebabkan persoalan energy, krisis pangan, dan geopolitik duna yang akan mempengaruhi politik di Indonesia kedepan. “Pasca kepemimpinan Presiden Jokowi, harus ada sosok kuat, yang bisa mengatasi itu semua,” ungkap loyalis presiden Jokowi tersebut.
Sosok yang ideal itu adalah tiga kanditat tersebut. Lebih lanjut kata Anwar sejak kepemimpinan Jokowi sudah menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan terhadap kemajuan pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang bagus itu harus bisa diteruskan secara berkisenambungan.
Menentukan sosok tepat untuk memimpin Indonesia pasca habisnya masa kepemimpinan Jokowi merupakan langka strategis dan keputusan besar yang harus diambil oleh anak bangsa di seluruh Indonesia, “kita jangan salah memilih pimpinan,”ungkapnya.
Pimpinan politik yang mempunyai otoritas menentukan calon Presiden untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, kata pengacara kondang tersebut harus bisa mangakomodir keinginan rakyat dalam menentukan sosok calon pimpinannya.
Karena akan mempengaruhi kemajuan Indonesia kedepannya. Pembangunan Indonesia harus lakukan secara berkisinambungan, sehingga apa yang sudah dilakukan presiden Jokowi tidak sia-sia. Karena pembangunan yang di lakukan Jokowi selama ini telah mengeluarkan anggaran negara sangat besar.
Jika elite politik salah pilih dan hanya mementingkan kepentingan kelompoknya saja maka cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara maju akan menjadi mimpi belaka. Anwar mencontohkan pasca gubernur DKI Jakarta dari Jokowi kemudian diteruskan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebenarnya sudah bisa memecahkan masalah yang di hadapi Jakarta.
Tetapi karena, gubernur pangantinya, beda pandangan politik maka apa yang sudah diprogamkan, ahirnya tidak diteruskan. Sekarang semua orang tahu, bagaimana perkembangan Jakarta, dan nasib program sepeninggalan Jokowi dan Ahok. “Intinya presiden yang menjabat 2024 harus sejalan dan bisa meneruskan pembangunan yang sudah diprogramkan pemerintah sekarang,” tandas Pimpinan Umum Relawan Indonesia Maju 34, Dr. H. Anwar Husin, S.H, M.M. (zul)