Setelah PKB, Boy Hardi Serahkan Berkas Pencalonan Cagub Pada DPD PPP Aceh

  • Whatsapp
foto ist. Boy Hardi Serahkan Berkas Pencalonan Cagub Provinsi Aceh

Banda Aceh-Indonesia Weekly

Setelah mendaftar kepada Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh, Jumat (10/05/2024) lalu, Kamis (17/05/2024), Tjoet Boy Hardi kembali menyerahkan berkas ke DPD Partai Persatuan Pembanguan (PPP) Aceh sebagaI Bakal Calon Gubernur Bacagub Aceh periode 2024-2029.

Read More

Wakil Ketua  Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Aceh tersebut, mengungkapkan rasa terima kasih, kepada Tim Pendaftaran Partai PPP yang telah menerimanya dengan sangat baik. “Terima kasih atas penerimaan yang begitu baik dari tim Partai PPP dalam pengembalian berkas untuk dukungan PPP kepada kami. Semoga PPP siap mendukung untuk mengusung kami menjadi calon Gubernur Aceh,” ujarnya.

Tjoet Boy Hardi Hasan yang notabenenya seorang pengusaha, menyinggung strategi pembangunan yang akan menjadi prioritasnya apabila menjadi gubernur Aceh nanti. Komisaris Utama PT Makmoe Beurata Sagoe tersebut, jika mendapat amanat dari masyarakat Aceh nantinya  akan memprioritaskan peningkatan ekonomi masyarakat level bawah, dengan pengembangan sektor pertanian, perkebunan, perikanan darat dan laut.

UMKM dan koperasi tambah Boy Hardi, akan menjadi ujung tombak dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh. Kendati demikian ujarnya tidak terlepas dari sektor investasi, terutama industri perikanan.

Selain itu, paparnya, Sumber Daya Alam (SDA) akan dikelola dengan mempertimbangkan dampak lingkungan. “Terkait SDA, harus berhati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi. Kita akan menyertakan masyarakat dalam pengawasan dan pemeliharaan lingkungan,” tambahnya.

Pada bidang sosial dan budaya, Boy, akan bergerak dengan mengadopsi saran-saran dan ide-ide yang kontekstual dari tokoh masyarakat. Ulama merupakan ujung tombak dalam memperbaiki hukum-hukum yang bersyariat, dengan mengacu pada masa awal Pemerintahan Aceh Darussalam masa lalu, yakni adanya sinergitas yang erat di antara Ulama dan Umara,” tandas alumni  Fakultas Psikologi Universitas Medan Aria tersebut. (zul).

Related posts