Jakarta, IndonesiaWeekly
Ketua Umum Militan 34, DR. Anwar Husin, SH, MH, MM meminta Presiden Jokowi, tegar dan tak terpengaruh terhadap siapapun yang ingin mengintervensi kebijakannya. Menurut Anwar rakyat sudah memberikan mandat pada Jokowi, untuk memimpin Indonesia pada 2019-2024 nanti.
Anwar melihat banyak pihak, belum bisa menerima kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. Mereka mencoba menganggu dengan cara, mengatur siasat dan strategi massif agar pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019 bisa gagal.
Indikasinya kata Anwar bisa dilihat, kasus Karhutla di Riau dan Kalimantan yang terorganisir, yang dilakukan korporasi yang berafiliasi ke partai oposisi. Kooporasi tersebut diduga sengaja membakar hutan secara massif sehingga masalah ini menjadi issu nasional yang sangat seksi utk membuktikan Jokowi gagal mengantisipasi Karhutla.
Kemudian Anwar melihat adanya partai oposisi, yang begitu ngotot ingin jadi Ketua MPR RI, notabene pelantikan Presiden nanti di pimpin Ketua MPR, palunya ada di mereka. Selain itu, batalnya tiga Komisioner KPK yang mau mundur dan diindikasikan sarat politis, apalagi track records mereka ketika Capim di 2015 direkom oleh siapa ?
Selain itu, iIssu rasisme Papua yg disusupi internasional diolah menjadi isu referandum dan kerusuhan massal dan di diduga dimanfaatkan mereka agar kekuatan pengamanan dipusatkan di Papua kemudian munculnya kerusuhan massal diujung timur NKRI itu.
Selain itu, penolakan RUU KPK, KUHP, RUU Pertanahan dan RUU Permasyarakatan serta Capim KPK, baru dijadikan isu untuk menumbuh kembangkan rasa pesimis dan ketidak percayaan publik terhadap DPR ,MPR yang akan memancing idealisme kaum akademisi untik bangkit menciptakan chaos di Ibukota
Terakhir, Anwar menilai adanya isu yang di viralkan tentang enam Jenderal Polisi yang menduduki jabatan strategis di Pemerintah sehingga diharapkan terjadinya gesekan kepentingan korps antara TNI & Polri
Sekenario-sekenario tersebut diduga sengaja dimanfaatkan partai oposisi untuk memperkuat bargaining politik di Legislatif atau di Eksekutif. Jokowi jauh hari sudah memprediksi fnomena ini, sehingga untuk mengurangi tensi kaum akademisi dan idealis, beliau merekomrendasikan agar DPR menunda pengesahan RUU KUHP & Pertanahan.
Atas dasar itu, maka jauh hari Jokowi meminta agar semua relawan tidak membubarkan diri dan tetap eksis, maksud beliau semua harus siaga satu sampai pelantikan, karena lawan tidak berhenti dan terus bergerak. Anwar menghimbau para, Relawan Jokowi-Ma’ruf terus bergerak cepat & sigap mengawal Jokowi sampai 20 oktober nanti. (****)