Foto : Suhendra Hadikuntono (istimewa)
IndonesiaWeekly, Jakarta –Ketua DPP KNPI Sekaligus Presidium Koalisi Mahasiwa Pemuda Indonesia (KMPI) Rusdi Ali Hanafia mengapresiasi menteri-menteri kabinet Presiden Joko Widodo yang dinilai sangat berkompeten serta mengerti kebutuhan bangsa.
“Menteri-menteri yang telah dilantik Pak Jokowi sudah sangat bagus dan berintegritas, rekam jejaknya tidak ada yang negatif,” kata Rusdi dalam keterangan persnya, Kamis (24/10/2019).
Untuk Kepala Badan Intelijen Negara yang belum diumumkan, KMPI mengusulkan nama Suhendra Hadikuntono masuk pada kabinet Jokowi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
“Beliau cocok jadi Kepala BIN. Pak Jokowi butuh eksekutor berpengalaman yang siap kerja cepat, akurat dan bisa bekerja dalam senyap,” ujarnya.
Rusdi menilai, sosok Suhendra memang dibutuhkan Indonesia. Suhendra diketahui kaya akan pengalaman. Suhendra telah 30 tahun mengabdikan diri di bidang intelijen negara.
Suhendra juga dekat dengan semua golongan dan terlebih kepada generasi muda. Sehingga, kapasitas, kapabilitas, integritas, dan loyalitas Suhendra tak diragukan lagi.
“Kami tahu sosok Pak Suhendra, orang yang sangat supel. Beliau ini pengalamannya luar biasa,” tutur Rusdi.
Suhendra yang merupakan mantan anak jalanan ini mampu mendirikan sejumlah perusahaan seperti PT Indo Cetta (unicorn), PT Indo Sarana Prima (parking, fumigasi, security, minning, dan plantation) dan sebagainya, dari orang biasa menjadi luar biasa.
Tak hanya itu, Suhendra juga aktif berorganisasi, di mana ia merupakan pendiri Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN).
Suhendra tercatat sebagai Ketua Umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara. Selain itu, Suhendra pernah menjadi Ketua Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Indonesia-Vietnam.
Singkatnya ucap Rusdi, Suhendra ini adalah sipil yang mempunyai patriotisme dan nasionalisme yang mungkin melebihi TNI POLRI, kedekatannya dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) bagaikan anak dan ayah.
“Jadi sangat cocok kalau BIN dipimpin oleh sipil, melihat segala problematika yang terjadi di bidang intelijen negara ini,” tutup Rusdi. (*)